Fakta Unik Kereta Api

  • Pembuat kereta api pertama adalah Richard Trevitick, seorang penemu yang lahir pada tahun 1771. Ia membuat  mesin uap yang bisa berjalan dan disebut sebagai lokomotif pertama.


  • Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di Desa Kemijen pada tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes, yaitu dari Desa Kemijen menuju Desa Tanggung (sepanjang 26 km). Ruas jalan ini dibuka untuk umum pada tanggal 10 Agustus 1867.
  • Bentuk kereta api terinspirasi dari seekor ular karena gerbongnya yang dihubungkan dengan gerbong lain sehingga memanjang dan dapat meliuk seperti ular.
  • Kereta api adalah satu-satunya kendaraan yang tidak memiliki setir seperti halnya mobil, bus, truk, sepeda motor, kapal dan pesawat terbang.

  • Klakson kereta api lebih keras dalam frekuensi 400–700 HzV daripada truk maupun bus, jadi dari jauh (sekitar 5 km) suara klakson kereta api sudah dapat terdengar.

  • Bagian paling keras pada setiap kereta api adalah bagian lokomotif, dan satu lokomotif kereta api bisa mengangkut lebih dari 30 buah gerbong.

  • Kereta api bisa maju dan mundur, jadi jika perjalanan pulang kereta api pada bagian lokomotif sebenarnya bergerak mundur karena bagian arah kepala berlawanan yaitu lokomotif bagian belakang, sedangkan masinis menghadap bagian depan.
  • Jika ada simpangan rel kereta api, hanya petugas stasiun kereta api yang bisa mengatur jalur rel dengan menarik tuasnya.

  • Kereta api listrik memiliki dua lokomotif, yang terletak di bagian depan dan bagian belakang.
  • Pada setiap kereta api diesel, bagian gerbong yang paling ujung atau bagian belakang tidak hanya digunakan untuk menyimpan barang dan sebagai gudang, tetapi sebenarnya bagian ini adalah genset kereta api yang bisa menyalakan listrik pada malam hari di setiap gerbong penumpang meski tanpa lokomotif.

  • Bagian lokomotif pada kereta api peluru seperti shinkansen memiliki ujung yang lancip seperti paruh burung, hal ini supaya kereta api ini melaju lebih cepat daripada kereta api yang ujungnya tumpul.

  • Untuk kereta api uap, pada saat menanjak di bukit, bagian lokomotif harus dilepaskan dan pindah ke belakang gerbong untuk mendorong gerbong kereta agar pada saat menanjak akan lebih mudah.

Comments

Popular Posts